A. Pendahuluan
Variasi bahasa adalah keanekaragaman yang disebabkan oleh faktor tetentu. Ada beberapa variasi bahasa yang kita kenal yakni:
Variasi kronologis
Variasi geografis
Variasi sosial
Variasi fungsional
Variasi gaya/style
Variasi kultural dan
Variasi individual.
Disini saya akan membahas tentang variasi sosial. Variasi sosial adalah variasi yang disebabkan oleh perbedaan sosiologis. Realisasi variasi sosial ini berupa sosiolek. Beberapa macam sosiolek yang kita kenal antara lain sebagai berikut : (a) Akrolek, (b) Basilek, (c) Vulgar, (d) Slang, (e) Kolokial, (f) Jargon, (g) Argot, dan (h) Ken (Cant).
B. Pembahasan
Bahasa Ken (Cant)
Bahasa ken adalah wujud variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-buat supaya lebih menimbulkan kesan “memelas”. Hal ini tampak pada pemakaian bahasa oleh peminta-minta atau pengemis atau dalam ungkapan the cant of beggar (bahasa pengemis).
Contoh pada kata-kata yang digunakan oleh para pengemis:
a. Nyuwun paring-paring, Den.
Kata-kata tersebut biasa dipakai oleh pengemis di Jawa karena menggunakan bahasa Jawa maksudnya adalah permintaan agar diberi sesuatu oleh orang lain, baik berupa uang, makanan, pakaian dsb. Kata tersebut diungkapkan dengan nada rendah dan lirih sehingga menimbulkan kesan memelas dan menimbulkan rasa iba bagi yang mendengar kata tersebut. Para pengemis memakai bahasa seperti tersebut diatas agar lawan tutur merasa iba dan memberi apa yang diminta oleh petutur, biasanya pengemis meminta uang recehan atau sedikit belas kasihan khalayak untuk menyambung hidupnya.
b. Nyuwun kawelasan, Den
Kata tersebut juga sering digunakan oleh para pengemis atau peminta-minta yang dapat ditafsirkan dengan minta belas kasihan. Bahasa-bahasa yang demikian biasanya diucapkan dengan nada rendah dan memelas, itu adalah ciri-ciri dari bahasa ken. Bertujuan agar lawan tutur merasa iba.
c. “Tolong kasihani saya Mbak, saya belum makan 2 hari.”
Kata-kata tersebut diucapkan oleh seorang bocah di perempatan jalan dengan nada memelas. Kata yang diucapkan oleh bocah itu juga termasuk dalam bahasa ken karena bahasa yang digunakan dibuat-buat agar berkesan memelas. Bahasa ken biasanya digunakan oleh kelompok sosial tertentu pada contoh ini adalah pengemis atau peminta-minta. Bahasa ini bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan pada contoh ini adalah untuk mendapatkan uang agar bisa digunakan untuk makan karena dia belum makan selama 2 hari.
Saat kita meminta tambahan uang saku pada orang tua kita, ada kalanya kita juga menggunakan bahasa ken. Karena kata-kata yang kita pakai akan berkesan memelas dan merayu, membuat orang tua kita iba kemudian memberi tambahan uang saku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa ken digunakan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain dengan menunjukkan ekspresi dan nada memelas sehingga lawan tutur merasa iba dan kasian.
Selain menggunakan ungkapan yang memelas bahasa ken juga dapat diungkapkan melalui bahasa tubuh. Misalnya seorang peminta-minta yang berada di perempatan jalan raya. Mereka hanya mendekat kepada pengendara yang sedang berhenti di lampu merah dan menyodorkan kantong plastik atau menengadahkan tangan, dengan wajah yang memelas. tanpa peminta-minta tersebut berbicara pengendara motor sudah memahami bahwa maksud dari isyarat itu adalah peminta-minta itu meminta kerendahan hati pengendara untuk memberinya recehan.
C. Kesimpulan
Bahasa ken (Cant) adalah wujud variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-buat supaya lebih menimbulkan kesan “memelas”, yang bertujuan atau bermaksud agar lawan tutur merasa kasihan dan iba kemudian memberi apa yang petutur inginkan.
Bahasa ken biasanya dipakai oleh para pengemis atau peminta-minta. Selain itu bahasa tubuh/bahasa isyarat para peminta-minta itu juga merupakan bahasa ken.
Daftar Pustaka
Soeparno.2002.Dasar-dasar Linguistik.Yogyakarta:PT. Tiara Wacana Yogya.
Variasi bahasa adalah keanekaragaman yang disebabkan oleh faktor tetentu. Ada beberapa variasi bahasa yang kita kenal yakni:
Variasi kronologis
Variasi geografis
Variasi sosial
Variasi fungsional
Variasi gaya/style
Variasi kultural dan
Variasi individual.
Disini saya akan membahas tentang variasi sosial. Variasi sosial adalah variasi yang disebabkan oleh perbedaan sosiologis. Realisasi variasi sosial ini berupa sosiolek. Beberapa macam sosiolek yang kita kenal antara lain sebagai berikut : (a) Akrolek, (b) Basilek, (c) Vulgar, (d) Slang, (e) Kolokial, (f) Jargon, (g) Argot, dan (h) Ken (Cant).
B. Pembahasan
Bahasa Ken (Cant)
Bahasa ken adalah wujud variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-buat supaya lebih menimbulkan kesan “memelas”. Hal ini tampak pada pemakaian bahasa oleh peminta-minta atau pengemis atau dalam ungkapan the cant of beggar (bahasa pengemis).
Contoh pada kata-kata yang digunakan oleh para pengemis:
a. Nyuwun paring-paring, Den.
Kata-kata tersebut biasa dipakai oleh pengemis di Jawa karena menggunakan bahasa Jawa maksudnya adalah permintaan agar diberi sesuatu oleh orang lain, baik berupa uang, makanan, pakaian dsb. Kata tersebut diungkapkan dengan nada rendah dan lirih sehingga menimbulkan kesan memelas dan menimbulkan rasa iba bagi yang mendengar kata tersebut. Para pengemis memakai bahasa seperti tersebut diatas agar lawan tutur merasa iba dan memberi apa yang diminta oleh petutur, biasanya pengemis meminta uang recehan atau sedikit belas kasihan khalayak untuk menyambung hidupnya.
b. Nyuwun kawelasan, Den
Kata tersebut juga sering digunakan oleh para pengemis atau peminta-minta yang dapat ditafsirkan dengan minta belas kasihan. Bahasa-bahasa yang demikian biasanya diucapkan dengan nada rendah dan memelas, itu adalah ciri-ciri dari bahasa ken. Bertujuan agar lawan tutur merasa iba.
c. “Tolong kasihani saya Mbak, saya belum makan 2 hari.”
Kata-kata tersebut diucapkan oleh seorang bocah di perempatan jalan dengan nada memelas. Kata yang diucapkan oleh bocah itu juga termasuk dalam bahasa ken karena bahasa yang digunakan dibuat-buat agar berkesan memelas. Bahasa ken biasanya digunakan oleh kelompok sosial tertentu pada contoh ini adalah pengemis atau peminta-minta. Bahasa ini bertujuan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan pada contoh ini adalah untuk mendapatkan uang agar bisa digunakan untuk makan karena dia belum makan selama 2 hari.
Saat kita meminta tambahan uang saku pada orang tua kita, ada kalanya kita juga menggunakan bahasa ken. Karena kata-kata yang kita pakai akan berkesan memelas dan merayu, membuat orang tua kita iba kemudian memberi tambahan uang saku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa ken digunakan untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain dengan menunjukkan ekspresi dan nada memelas sehingga lawan tutur merasa iba dan kasian.
Selain menggunakan ungkapan yang memelas bahasa ken juga dapat diungkapkan melalui bahasa tubuh. Misalnya seorang peminta-minta yang berada di perempatan jalan raya. Mereka hanya mendekat kepada pengendara yang sedang berhenti di lampu merah dan menyodorkan kantong plastik atau menengadahkan tangan, dengan wajah yang memelas. tanpa peminta-minta tersebut berbicara pengendara motor sudah memahami bahwa maksud dari isyarat itu adalah peminta-minta itu meminta kerendahan hati pengendara untuk memberinya recehan.
C. Kesimpulan
Bahasa ken (Cant) adalah wujud variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu dengan lagu yang dibuat-buat supaya lebih menimbulkan kesan “memelas”, yang bertujuan atau bermaksud agar lawan tutur merasa kasihan dan iba kemudian memberi apa yang petutur inginkan.
Bahasa ken biasanya dipakai oleh para pengemis atau peminta-minta. Selain itu bahasa tubuh/bahasa isyarat para peminta-minta itu juga merupakan bahasa ken.
Daftar Pustaka
Soeparno.2002.Dasar-dasar Linguistik.Yogyakarta:PT. Tiara Wacana Yogya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar